Seputar Jangkrik, Berikut Fakta Menarik dan 6 Cara Beternak Yang Harus Anda Tahu


Siapa yang tidak kenal dengan suara merdu hewan jangkrik? Pada malam hari biasanya jangkrik akan bernyanyi, dan membuat likungan yang sepi dipenuhi dengan suara hewan mungkin yang mirip dengan belalang ini. Jangkrik sendiri biasanya dimanfaatkan sebagai pakan burung kicau, umpan pancing, atau diolah menjadi panganan yang bernilai nutrisi tinggi. Karena memang, kandungan nutrisi di dalam jangkrik sangat tinggi dan layak untuk kita jadikan sebagai sumber nutrisi tubuh. Dari banyaknya manfaat jangkrik tersebut, menjadikan usaha ternak jangkrik sangat prospek kedepannya. Nah, namun sebelum menginjak ke cara budidaya jangkrik, mari simak dahulu beberapa info unik mengenai serangga jangkrik berikut.

Baca Juga :
Bentuk Fisik Beruas
Bentuk fisik jangkrik serupa dengan bentuk fisik serangga lainnya. Badannya beruas-ruas dan memiliki beberapa bagian. Bagian-bagian tersebut yakni, kepala, dada, dan perut. Letak perut jangkrik ada di tubuh bagian belakang. Kaki jangkrik berjumlah tiga pasang. Kaki bagian belakangnya terlihat lebih kecil daripada kaki bagian depan. Organ mata, antenna, dan gigi taring terletak di kepala jangkrik.

Morfologi Unik Pada Mata
Keunikan morfologi jangkrik terdapat matanya. Jumlah mata jangkrik sangat banyak sehingga disebut mata majemuk. Mata majemuk jangkrik hanya berfungsi pada malam hari, sementara pada siang hari tidak berfungsi dengan baik. Di antara mata dan abdomen terdapat dada yang menjadi tempat melekatnya kedua sayap. Itulah sebabnya, dada pada jangkrik terbagi menjadi dua bagian, yaitu dada kanan dan kiri sebagai tempatnya sayap kanan dan kiri.

Punya 2 Sayap, Luar dan Dalam
Sayap kanan dan kiri tersebut, masing-masing memiliki sayap luar dan dalam. Saat jangkrik terbang, sayap dalam difungsikan dengan baik. Sementara sayap luar berguna untuk melindungi keberadaan sayap dalam.

Perut Terbagi Jadi Beberapa
Beralih ke bagian abdomen atau perut jangkrik yang menjadi tempat beberapa organ luar lainnya, seperti cerci, spirakel, dan ovipositor. Khusus ovipositor, hanya jangkrik betina yang memiliki. Fungsi ovipositor ini yakni sebagai tempat keluar masuknya telur jangkrik.

Sistem Pernafasan Tak Hanya Trakea
Jangkrik luar negeri JamaikaSistem pernafasan jangkrik terdiri dari spirakel, trakea, dan trakeola. Seperti halnya hidung, spirakel terletak di luar tubuh. Bentuknya menyerupai lubang kecil yang menghubungkan langsung ke trakea. Spirakel akan membuka jika karbondioksida memenuhi ruang tubuh jangkrik. Saat itu, karbondioksida akan keluar melalui spirakel. Kemudian, terjadilah pertukaran udara, yaitu oksigen masuk ke dalam tubuh jangkrik.

Pencernaan Mengandung Saliva
Jangkrik mempunyai sistem pencernaan yang terdiri diri dari mulut, kelenjar saliva, dan kanal elementary. Saliva ini adalah air liur, manusia dan mamalia lain juga punya. Makanan yang masuk akan dipotong oleh mulut jangkrik. Kemudian dikunyah dan digigit menggunakan rahang.

Kotorannya Bernama Pelet Kering
Masih Tentang Sistem Pencernaan jangkrik. Bagaimana dengan makanan yang tidak bisa dicerna? Jangkrik memiliki organ yang dinamakan hindgut. Organ ini mengubah makanan menjadi pelet kering yang akhirnya keluar melalui lubang anus. Pelet kering inilah yang disebut kotoran jangkrik.

Lebih Suka Menyendiri
Jangkrik merupakan hewan jenis serangga yang biasa hidup di pekarangan, rerumputan, dan rimbun daun-daun. Jangkrik tidak hidup berkelompok. Ia cenderung mengerjakan segala sesuatunya sendirian. Lipatan daun dan bongkahan tanah merupakan dua tempat favorit untuk persembunyian jangkrik.

Mencari Makan di Malam Hari
Biasanya, jangkrik mencari makan di malam hari. Namun kebiasaan ini berubah ketika jangkrik hidup dalam proses budidaya. Selama di kandang budidaya, jangkrik akan mencari makan sepanjang siang dan malam. Uniknya, kadang-kadang beberapa ekor jangkrik didapatkan sedang makan dalam kondisi tidur.

Terlepas dari info unik mengenai jangkrik diatas, berikut cara-cara budidaya jangkrik yang bisa juga Anda terapkan di rumah :

1. Kondisi Kandang

Dalam membudidayakan jangkrik untuk pakan burung, hal pertama yang harus anda perhatikan adalah dengan melihat kondisi kandang yang akan anda gunakan sebagai tempat budidaya jangkrik. Perlu anda tahu bahwasanya kandang yang akan anda gunakan sebagai tempat budidaya jangkrik harusnya memiliki tingkat kelembapan yang tinggi serta bebas dari berbagai binatang yang dapat mengganggu jangkrik. Selain itu, anda harus tetap mengontrol tingkat kelembapan kandang tersebut ketika pada musim kemarah.

Adapun cara yang harus anda lakukan untuk menjaga kelembapan ketika musim kemarau adalah dengan menyemprotkan air maupun anda juga bisa menutup kandang tersebut dengan menggunakan karung goni yang sebelumnya sudah anda basahkan. Hal yang tidak kalah penting yang harus anda tahu adalah jangkrik merupakan hewan kanibal, yakni jika makanan yang disediakan tidak mencukupi. Maka dari itu, anda harus memastikan bahwasanya jangkrik yang anda budidayakan harus selalu tercukupi kebutuhan makananya jika anda tidak ingin mereka menjadi kanibal.

2. Media Budidaya

Hal kedua yang harus anda perhatikan berkaitan tentang cara budidaya jangkrik untuk pakan burung adalah dengan memperhatikan media budidaya jangkrik yang akan anda gunakan. Pada kesempatan kali ini kami menggunakan kardus sebagai media budidaya jangkrik.

- Untuk kardus yang akan anda gunakan sebagai media budidaya jangkrik haruslah kardus yang memiliki ukuran lumayan besar
- Pada setiap sudutnya harus anda beri lakban agar supaya jangkrik tidak sampai merayap keluar
- Anda harus membuat kaki kandang dengan bahan dari kayu dan untuk setiap kaki harus diberi mangkuk yang di dalamnya berisi air garam. Hal ini bertujuan agar supaya semut tidak sampai masuk ke dalam kandang sehingga bisa mengganggu jangkrik
- Disarankan untuk memberikan jarak kaki dari tanah adalah sekitar 20 sampai dengan 30 cm

3. Proses Perkawinan

Cara budidaya jangkrik selanjutnya adalah dengan mengetahui bagaimana melakukan perwakinan atau perkembangbiakan jangkrik. Pada dasarnya budidaya jangkrik sangatlah bergantung pada proses perkembangbiakan jangkrik itu sendiri. Disarankan agar supaya tempat yang digunakan sebagai media perkawinan jangkrik harus dibuat secara khusus dan terpisah dari tempat pertumbuhan anakan. Disarankan untuk kandang yang akan digunakan sebagai media perkembangbiakan jangkrik memiliki kemiripan dengan habitat mereka ketika berada di alam liar.

Untuk dinding kandangnya sendiri bisa anda oleskan dengan menggunakan semen putih, tanah liat, dan kemudian anda tambahkan dengan beberapa daun yang kering misalnya saja daun pisang, daun jati, maupun juga bisa ditambahkan serutan kayu. Selain itu, jangkrik yang akan anda kawinkan haruslah merupakan spesies yang sama. Jika misalnya jangkrik jantan dan juga jangkrik betina berasal dari spesies yang berbeda, maka tentunya proses perkembangbiakannya pun akan gagal atau tidak berhasil. Adapun cara mengawinkannya adalah dengan cara memasukkan induk jantan maupun betina dengan perbandingan, yaitu 2 : 10.

4. Penetasan Telur

Setelah proses perkawinan selesai, maka hal yang harus anda lakukan dengan mengetahui cara menetaskan telur – telur jangkrik. Perlu anda tahu bahwa telur – telur jangkrik akan menetas ketika telur sudah berusia antara 7 sampai 10 hari sejak proses perkawinan. Anda harus memisahkan telur – telur tersebut dengan selang waktu tidak sampai lebih dari 5 hari semenjak induk bertelur. Langkah selanjutnya yang harus anda lakukan adalah dengan memindahkan telur – telur tersebut ke dalam kandang atau tempat khusus yang digunakan sebagai tempat penetasan serta pertumbuhan anakan.

Nanti telur tersebut akan mengalami perubahan warna dari kuning menjadi keruh. Selanjutnya, telur akan menetas ketika sudah berusia 4 sampai dengan 6 hari. Pada waktu penetasan telur, anda harus selalu menjaga kelembapan telur tersebut dengan cara menggunakan semprotan air maupun juga anda bisa melakukan cara lainnya yaitu dengan menututp kandang menggunakan kain goni yang sebelumnya sudah anda basahi.

5. Pemberian Makan

Ketika telur – telur jangkrik sudah menetas, bukan berarti tahapan budidaya jangkrik sudah selesai. Anda harus tetap memperhatikan tentang pemberikan makana anakan jangkrik tersebut sampai kemudian mereka benar – benar sudah siap panen. Ketika telur yang menetas tadi berusia 1 sampai 10 hari, anda bisa memberikan pakan berupakan voor atau pakan ayam, maupun juga bisa menggunakan jagung kering dan beras merah yang sebelumnya sudah dihaluskan.

6. Memanen Jangkrik

Tiba saatnya anda masuk ke dalam proses memanen jangkrik. Anda harus tahu bahwa anda tidak bisa melakukan proses memanen jangkrik secara sembarangan. Output yang bisa anda dapatkan dari budidaya jangkrik sebenarnya ada dua, yaitu berupa telur maupun juga jangkrik dewasa. Untuk telur jangkrik sendiri memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan jangkrik dewasa. Untuk jangkri dewasa yang dipanen adalah jangkrik yang mana sudah berusia kurang lebih 30 hari semenjak pertama kali menetas.

Source : sentrabudidaya.com - erakini.com - ilmubudidaya.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama