8 Cara Lengkap & Tanpa Ribet Budidaya Rumput Laut di Keramba Jaring


Bagi Anda yang menyukai makanan seperti sushi atau onigiri, sudah pasti tidak asing lagi dengan rumput laut alias seaweed. Rumput laut masuk ke dalam kelompok algae dan terdiri dari beberapa tipe seperti alga cokelat, alga merah, dan alga hijau. Makanan yang disajikan dengan rumput laut ini rata-rata berasal dari Asia. Namun, tahukah Anda bahwa rumput laut bukan saja lezat, tapi juga bermanfaat bagi kesehatan. Rumput laut disebut juga sayuran laut, atau marine vegetables. Kita tahu bahwa sayuran memiliki kalori yang rendah. Semangkuk rumput laut mentah atau rumput laut wakame memiliki mengandung kurang dari 20 kalori. Nah, bagaimana? Banyak bukan manfaaat dari rumput laut ini, jadi apakah Anda tertarik untuk membudidayakan rumput laut tersebut? Jika iya, berikut cara budidayanya yang dikutip dari arsal-arsenal.blogspot.com dan hellosehat.com :

Baca Juga :
- Jaring Paranet Untuk Mudahnya Perawatan Bunga Bromelia di Halaman Rumah
- Bikin Nggak Pengen Kesana, Ini 10 Kota Paling Kotor di Dunia Yang Mengkhawatirkan
- Inovasi Baru, Jaring Kasa dan 8 Macam Alat Untuk Nelayan Menangkap Ikan
- Panduan Lengkap Cara Budidaya Ikan Bawal di Kolam Terpal, Agar Sukses Panen Besar

1. Metode Budidaya

Pada prinsipnya metode budidaya yang digunakan dalam budidaya rumput laut jenis Gracilaria menggunakan ”Metode Tebar”. Dimana, metode ini dilakukan pada budidaya rumput laut jenis Gracilaria yang dilakukan di tambak. Bila dasar tambak cukup keras, bibit dapat ditancapkan seperti penanaman padi. Penebaran bibit sebaiknya dilakukan pada pagi hari, dan pada cuaca teduh, dengan padat penebaran antara 80 - 100 gr/m2 atau 800 - 1000 kg/ha.

2. Letak Budidaya

Sarana budidaya rumput laut sebaiknya diletakkan pada daerah yang memenuhi syarat-syarat ekologis yang mendukung untuk pertumbuhan rumput laut yang dibudidayakan. Selain itu, penempatan rakit sebaiknya tidak diletakkan pada daerah yang merupakan jalur pelayaran.

3. Pengadaan dan Pengangkutan Bibit

Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan memanfaatkan sifat-sifat reproduksi vegetatif dan generatif. Untuk sifat “vegetatif”, diambil bagian ujung rumput laut dan dipotong sepanjang 10 - 20 cm. Dipilih bagian ujung tanaman karena bagian ini terdiri dari sel dan jaringan muda sehingga akan memberikan pertumbuhan yang optimal. Sedangkan untuk sifat “generatif”, yaitu dengan memanfaatkan sifat reproduksi generatif tanaman. Mula-mula dipilih tanaman yang sehat dan segar. Tempatkan tanaman ini dalam bak yang berisi air laut dan kulit kerang, balik semen, waring ikan atau benda padat lain yang dapat berfungsi sebagai susbtrat. Dari tanaman ini akan keluar spora yang selanjutnya menempel pada substrat. Setelah spora menjadi tanaman kecil, maka substrat harus dipindahkan ke lokasi bududaya.

Dalam pengangkutan, harus diperhatikan agar bibit tidak terkena sinar matahari secara langsung, selalu basah, tidak terkena air tawar atau minyak bahan bakar dan terhindar dari sumber panas. Bila pengangkutan dilakukan dengan perahu atau sampan, bibit tanaman cukup ditaruh di dasar perahu dan ditutup agar tidak terkena sinar matahari. Bila diperlukan pengangkutan dengan kendaraan darat maka bibit dapat dimasukkan ke dalam kotak karton dengan lapisan plastik agar airnya tidak merembes keluar. Diperlukan lapisan kapas yang dibasahi dengan air laut agar tanaman tetap basah. Dalam keadaan demikian bibit tanaman dapat tahan sampai 2 x 24 jam.

4. Penanaman Bibit

Penanaman rumput laut berarti suatu kegiatan dimasukkannya bibit rumput laut ke dalam air lokasi budidaya. Penanaman dilakukan pada saat bibit masih segar. Bibit yang ditebar adalah bagian thallus yang masih muda, yang diperoleh dengan jalan membuang bagian-bagian pangkalnya. Sedangkan bagian ujungnya ditebar ke dalam tambak, karena bibit yang berasal dari bagian ujung lebih baik dibandingkan yang berasal dari bagian pangkal.

5. Padat Penebaran

Padat penebaran untuk 1 hektar sekitar antara 2 - 3 ton. Penebaran harus dilakukan pada keadaan teduh (bukan mendung), sekitar pagi atau sore hari menjelang malam sekitar pukul 06.00 pagi atau pukul 17.00 - 18.00 sore.

6. Pemeliharaan

Dalam kegiatan budidaya rumput laut, perawatan tanaman sangatlah penting. Kegiatan perawatan meliputi beberapa hal seperti membersihkan tanaman dari kotoran yang melekat, endapan atau tumbuhan lain yang menempel, mengganti tanaman yang rusak dengan tanaman yang baru atau tanaman yang pertumbuhannya baik. Pemeliharaan dilakukan dengan membersihkan tanaman dari kotoran atau debu air yang melekat pada tanaman, memasang waring ikan di sekeliling lokasi budidaya untuk menghindari ikan dan penyu, maka lakukan pengontrolan pada saat 15 hari sesudah penebaran bibit dengan perataan kembali letak rumput laut, pemberian zat pengatur tumbuh, menyingkirkan lumut serta perawatan pintu-pintu saluran air

7. Pengontrolan Kualitas Air

Pengawasan terhadap air di tambak, khususnya terhadap ketinggian air, suhu dan salinitas. Mengusahakan kedalaman tanaman dari permukaan air sekitar 30 - 50 cm pada musim hujan, dan 40 - 80 cm pada musim kering. Pada musim kemarau pergantian air harus sering dilakukan untuk menghindari terjadinya peningkatan salinitas yang terlalu tinggi akibat penguapan. Melakukan pengambilan sampel/contoh tanaman setiap minggunya untuk memeriksa apakah tanaman terserang penyakit, serta untuk mengetahui laju pertumbuhan rumput laut tersebut.

8. Panen dan Pasca Panen

Rumput laut sudah dapat dipanen dengan cara total setelah berumur 45 - 60 hari sejak tanam. Rumput laut dapat dipanen setelah mencapai umur 6 - 8 minggu setelah tanam dengan berat ikatan sekitar 600 gram. Cara memanennya adalah dengan cara rumput tanaman diangkat dan disisakan sedikit untuk dikembangbiakkan lebih lanjut. Panen pertama dapat dilakukan pada umur 2 - 2,5 bulan sesudah penanaman. Pengeringan rumput laut dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara menggunakan alat pengering atau secara alami dengan sinar matahari selama 2 - 3 hari, tergantung kondisi panas matahari.


Dalam penjemuran ini harus menggunakan alas seperti para-para, terpal plastik, dan lain-lain untuk menghindari kontaminasi tercampurnya rumput laut hasil panen dengan kotoran seperti pasir, kerikil dan lain-lain. Setelah kering dan bersih dari segala macam kotoran, maka rumput laut dimasukkan ke dalam karung plastik untuk kemudian siap dijual atau disimpan di gudang. Pada waktu penyimpanan hindari kontaminasi dengan minyak atau air tawar. Proses penjemuran dan penyimpanan ini sangat perlu mendapat perhatian, karena meskipun hasil panennya baik akan tetapi bila penanganan pasca panennya kurang baik maka akan mengurangi kualitas rumput laut.

Nah, setelah Anda menyimak tentang cara budidaya rumput laut tersebut, dan Anda tertarik mencoba, maka jangan lupa untuk menggunakan waring ikan sebagai keramba jaringnya. Jika Anda butuh waring ikan untuk budidaya rumput laut, silahkan hubungi kami DISINI atau untuk info produk lebih lengkap klik DISINI.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama