Masyarakat saat ini telah mengetahui bahwa sebagian besar sayuran introduksi berasal dari Asia Timur tepatnya Jepang yang selalu memiliki komoditas pertanian yang unggul dibandingkan negara lainnya. Seperti salah satunya adalah kyuri atau mentimun Jepang. Banyak kelebihan mentimun jepang dibandingkan mentimun lokal mulai dari tekstur hingga rasa. Keunggulan timun jepun ini ialah selain bentuknya yang lebih slim dibandingkan dengan timun kebanyakan, rasanyapun relatif lebih manis dan renyah. Selain itu juga teksturnya lebih lembut dan memiliki penampilan dari segi warna buah yang lebih hijau dan mengkilap sehingga lebih menggugah selera. Untuk cara budidaya timun jepang sendiri, berikut tahapannya yang dikutip dari ilmubudidaya.com dan pertanianku.com :
Baca Juga :
- 6 Cara Lengkap Budidaya Tanaman Wijen, Sampai Pengemasan dengan Karung Plastik
- Khawatir Turun Hujan Saat Mengeringkan Tanaman Kapas? Gunakan Plastik UV Saja
- Pemakaian Kantong Sampah dan 9 Cara Lain Untuk Go Green di Kehidupan Sehari-Hari
- Aneka Greenhouse Terbesar dan Terindah di Dunia, Anda Tertarik Membuat Juga?
1. Mempersiapkan Benih
Pertama belilah benih dari seller yang terpercaya. Jikapun harus membeli secara online sebaiknya perhatikan dengan baik review produk. Jangan sampai kemudian anda tertipu oleh para seller online yang nakal. Tanyakan secara detail mengenai informasi produk. Terutama mengenai tanggal kadaluwarsa benih, produktivitas serta daya persentase perkecambahan. Simpan benih ditempat yang sejuk, dan tidak terpapar cahaya matahari langsung. Sebelum disemai sebaiknya rendam benih menggunakan air hangat kuku selama 15 menit, hal ini untuk merangsang perkecambahan serta melunakkan kulit benih yang keras.
2. Membuat Persemaian
Siapkan benih tanam yang akam disemai dan yang telah diberi perlakuan perendaman air panas. Seteleh itu, siapkan mediantanam tanah dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 7:3. Yakni 7 bagian tanam dan 3 bagian kompos atau pupuk kandang. Campur media tanam hingga merata, kemudian masukkan media tanam kedalam plastik polybag transparan. Jangan lupa melubangi bagian dasar plastik polybag. Seteleh itu, isikan media tanam kedalam plastik polybag hingga terisi penuh dan padat.
Pilih lokasi persemaian yang teduh dan ternaungi namun, tetap mendapatkam intensitas cahaya matahari 50%. Buat lubang tanam dengan kedalaman 0,5-1cm pada setiap lubang tanam. Kemudian masukkan benih ke setiap lubang tanam. Tutup kembali lubang tanam hingga benih tidak nampak dipermukaan tanah. Selanjutnya tutup permukaan persemaian menggunakan daun atau penutup. Setelah 3-4 hari buka penutup, dan benih akan mulai berkecambah. Lakukan perawatan dan pemeliharaan hingga tanaman dapat dipindahkan ke lahan tanam.
3. Menyiapkan Lahan
Gemburkan lahan tanam dengan cara mencangkul tanah dengan kedalaman 25-30 cm. Kemudian buatlah bedengan dengan ukuran lebar 1 meter dan panjang disesuaikan dengan luas lahan. Secara ideal biasanya panjang bedengan mencapai 3 meter dengan tinggi bedengan dari permukaan tanah ialah 20-25 cm pada musim kemarau, sedangkan pada musim hujan tinggi bedengan dibuat 35-40cm. Taburkan pupuk kandang sebanyak 10-20 kg tergantung ukuran bedengan. Setelah itu tutup bedengan menggunakan plastik mulsa hingga seluruh permukaan tertutup rata. Lubangi plastik mulsa dengan jarak tanam 25-30 cm per tanaman. Buat lubang tanam dengan kedalaman 20-25 cm. Kemudian masukkan 0,5-1 kg pupuk kandang dalam lubang tanam yang telah dibuat. Biarkan hingga masa tanam tiba.
4. Penanaman Bibit
Pilih bibit timun jepang yang sehat, memiliki pertumbuhan yang optimal serta tidak terpapar serangan hama dan penyakit. Lakukan penanaman pada pagi hari atau sore hari, agar tanaman dapat langsung beradaptasi dengan lingkungan. Buka plastik polybag dengan hati-hati, agar tidak merusak akar. Kemudian masukkan bibit kedalam lubang tanam. Tutup kembali lubang tanam dan padatkam tanah disekitar lubang tanam. Pastikan tanaman dalam posisi tegak lurus, opsional anda dapat menaburkan Furadan 3G pada daerah sekitar lubang tanam. Setelah itu siram binit menggunakan air secukupnya.
5. Perawatan & Pemeliharaan
> Pemasangan Ajir
Timun Jepun juga memiliki karakteristik sebagaimana tanaman labu-labuan yang lain. Yakni memiliki batang yang merambat oleh sebab lakukan pemasangan ajir sejak tanaman berumur 1 minggu setelah tanam. Pemasangan ajir atau lanjaran sama seperti pada cara menaman timun hibrida. Yaitu dengan menancapkan bambu pada bagian sisi tanaman, kemudian ditali dengan menggunakan tali salaran dari ujung ke ujung. Sehingga cabang akan merambat mengikuti tali pada ajir.
> Pengairan
Pengairan atau penyiraman dilakukan dengan cara menyiramkan air bersih ke tanaman. Penyiraman dilakukan setiap dua hari sekali pada minggu pertama setelah tanamn di tanam. Pada minggu kedua penyiraman dilakukan setiap 4-6 hari sekali. Untuk minggu selanjutnya dapat dilakukan setiap satu minggu sekali atau juha disesuaikan dengan kondisi cuaca dan kondisi tanaman. Yang terpenting jangan sampai tanaman mengalami kekeringan sehingga menyebabkan dehidrasi dan pertumbuhan terganggu.
> Pemupukan
Pemupukan lanjutan dilakukan pada saat tanaman berumur 10-14 hari setelah tanam. Gunakan pupuk Urea, ZA, SP-36 dan KNO3 dengan dosis masing-masing 3 gram pertanaman. Pemupukan dapat diberikan secara utuh dengan jarak 7 cm dari akar tanaman atau di kocorkan pada media tanah. Lakukan pemberian pupuk secara rutin setiap satu minggu sekali dengan dosis yang meningkat bertahap seiring dengan pertumbuhan tanaman. Berikan juga selingan berupa pupuk kadang 1 kg pertanaman sekaligus juga untuk menimbun akan tanaman yang muncul kepermukaan tanah.
> Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan saat tanaman mulai menghasilkan buah. Pemangkasan ini berfungsi untuk merapikan bentuk dan cabang tanaman. Sebaiknya buang cabang tanaman yang tidak produktif atau menghasilkan buah. Setelah tanaman mencapai tinggi 150 cm maka pangkas bagian ujung tanaman. Hal ini untuk merangsang penghentian tinggi tanaman maksimal hanya sampai 180 cm saja. Sebab jika lebih tinggi maka akan sulit dalam hal perawatan dan pemeliharaan lanjutan bahkan pemanenan.
6. Pemanenan Buah
Panen dapat dilakukan pada saat umur 2,5 bulan setelah tanam. Atau ciri lain ialah dengan melihat kriteria ukuran buah yang akan di panen. Jika ukuran buah telah maksimal maka sebaiknya buah segera dipanen. Potong buah dari tangkai tanaman, kemudian simpan dan letakkan hasil panen ditempat yang sejut untuk menjaga kesegarannya. Frekuensi panen dapat dilakukan setiap 3-5 hari sekali.
Nah, jadi bagi Anda yang sedang menanam timun jepang dan membutuhkan tali salaran untuk pengikat ajir tanaman, bisa langsung menghubungi kami untuk mendapatkan tali salaran berkualitas dan berharga murah. Untuk pemesanan silahkan hubungi kami DISINI dan info lengkap tentang produk klik DISINI.