Tanaman kapas sudah ada sejak ribuan tahun lalu, buktinya negara India telah melakukan budidaya kapas sejak 5000 tahun yang lalu. Tanaman ini semakin dikenal dan berkembang sampai ke negara China, selanjunya pengembangan tanaman kapas secara intensif dapat kita jumpai di benua Amerika. Kapas adalah tanaman serat dari genus "Gossypium". di produksi untuk kebutuhan industri atau tekstil, seartnya dapat dijadikan sebagai benang, bahan dasar baju, kapas rumah sakit dan lain-lain.Kapas mulai dikembangkan di Indonesia pada masa penjajahan negara Belanda, pada masa itu rakyat Indonesia dituntut kerja paksa untuk budidaya tanaman kapas. Setelah belanda pergi, program ini dilanjutkan oleh penjajah Jepang. Pengembangan areal tanaman kapas dilanjutkan sampai saat ini. Nah untuk cara budidaya tanaman kapas sendiri, berikut cara lengkapnya yang dikutip dari uvplastikvatan.wordpress.com, kebunbudidaya.com dan danilkapas.blogspot.com :
1. Lahan Tanam
Kapas membutuhkan tanah yang rata, dekat sumber air, tidak tergenang air dan mudah untuk diawasi. Jika sudah mempunyai lahan yang sekiranya ideal untuk menanam kapas, maka langkah selanjutnya adalah membersihkan, meratakan, membuat plot, bumbunan serta saluran drainase. Plot yang dibuat untuk tanaman kapas berukuran 3X2 m dengan tinggi sekitar 30 cm. setelah plot tersusun, maka tanah harus digemburkan lagi. Selanjutnya beri pupuk dengan takaran 1 sak per plot serta kapur dolimit sebanyak 2 kg per plot. Balikkan kembali tanah yang sudah dipupuk untuk kemudian membuat jarak tanam untuk kemudian basahi dengan air. Jarak tanam yang dianjurkan adalah 80X50 cm.
2. Penanaman
Proses penanaman kapas memakai system penunggalan dengan kedalam sekitar -3 cm. di sekitar lubang tanam, berikan furadan dan dungisida dengan takaran 20 gr untuk setiap plot serta sp36 dengan takaran 90gr per plot dan KCL sebanyak 60gr per plot sebagai pemupukan dasar. Masukkan 2 hingga 3 buah benih ke dalam lubang tanam.
3. Pemeliharaan
Setelah berumur satu minggu, benih kapas akan mulai tumbuh. Jika ditemukan benih yang tidak tumbuh, maka hendaknya dilakukan penyulaman dengan benih baru sebelum berumur 10 hari. Hal tersebut agar nantinya proses pemeliharaan yang dilakukan lebih mudah, teruta ajika tanaman sudah sedikit meninggi. Jika terdapat banyak tanaman pengganggu atau gulma di sekitar tanaman kapas, dianjurkan untuk melakukan penyiangan secara teratur menggunakan koret atau hanya sekadar mencabutinya.
4. Pembubunan
Pembubunan merupakan teknik penutupan akar yang timbul dengan menggunakan tanah. Teknik ini dilakukan agar tanaman memiliki akar yang kuat.
5. Penjarangan
Penjarangan dapat dilakukan jika tanaman kapas sudah mencaspai usia 2 minggu. Pada saat melakukan penjarangan, cabut tanaman kapas yang dirasa kurang berkualitas.
6. Penyiraman
Penyiraman tanaman kapas dilakukan dengan teratur 2 hingga 3 kali sehari, dari mulai saat masa tanam hingga panen.
7. Pemupukan
Pemupukan tanaman kapas dilakukan dengan menggunakan pupuk urea dengan takaran 100 kg per hektar, TSP sebanyak 100 kg per hektar, KCL sebanyak 50 kg per hektar serta pupuk ZA sebanyak 50 kg per hektar. Pemupukan menggunakan urea dilakukan saat tanaman berusia 40 hari.
8. Pemanenan
Pemanenan dilkukan pada pagi hari saat cuaca cerah, bagian yang dipanen adalah serat pada buahnya. Buah yang siap dipanen menunjukkan tanda-tanda kulit/kelopaknya berwarna coklat tua, daun kelopak tambahan sudah kering dan rapuh serta buah telah mekar sempurna dan kering. Buah dipetik secara berurutan bergantung pada yang telah masak misalnya 1 sampai dengan 2 buah/pohon, dengan selang waktu 5 sampai dengan 7 hari.
9. Pengeringan
Kapas yang telah dipetik harus segera dijemur. Penjemuran dilakukan di bawah sinar matahari, kalau tidak ada sinar matahari agar dianginkan. Kapas yang masih lembab jangan ditumpuk. Pengeringan dapat berlangsung 3 sampai dengan 5 hari, sehingga kadar airnya mencapai 7-8%. Untuk pengeringan dapat digunakan tikar, lantai semen, lantai bambu atau diatas para-para sebagai tempat penjemurannya. Atau jika Anda ingin mempercepat pengeringan, bisa dengan memakai bantuan plastik uv.
Contoh Pengeringan dengan Plastik UV |
10. Penyimpanan
Setelah kapas kering agar langsung disimpan dalam karung. Kapas kering jangan disimpan di tempat lembab. Kapas harus disimpan ditempat yang bersih, sehingga kebersihan dan mutunya tetap terjamin. Penyimpanan dilakukan kurang lebih 3-4 minggu.
11. Pengepakan
Proses terakhir adalah pengepakan, bertujuan untuk memudahkan saat pengangkutan. Pengepaka dalam bentuk "bal atau bale" dengan berat sekitar 40-60 kg untuk industri besar. Ukuran kemasan dibuat berdasarkan keperluan pemasaran. Ukuran kecil untuk pemasaran industri skala rumah tangga dan sejenisnya, yaitu 5, 10, 15 kg dan sebagainya.
Jadi, sekarang tidak perlu kuatir jika pengeringan belum selesai tapi sudah turun hujan. Segera pakai plastik uv untuk pengeringan tanaman kapas atau tanaman yang lainnya, sebab pengeringan akan lebih cepat dan tidak membuat waktu terbuang sia-sia. Untuk Anda yang sedang membutuhkan plastik uv untuk atap dan alas pengeringan, silahkan hubungi kami DISINI atau untuk info plastik uv lebih jelas klik DISINI.