Panduan Lengkap Cara Ternak Burung Puyuh, Mulai Dari Kandang Sampai Bertelur


Tentunya Anda sudah mengetahui tentang burung mungil yang satu ini? Ya, burung puyuh merupakan burung yang mempunyai ukuran tubuh mungil, berkaki pendek serta tidak dapat terbang, walaupun dia merupakan sejenis burung. Seperti penjelasan diatas, bahwa ini merupakan jenis burung liar yang biasanya akan Anda jumpai atau hidup di sawah-sawah, semak belukar serta hutan. Nama lain dari burung ini merupakan burung gemak, ini merupakan istilah yang biasanya dipakai oleh orang jawa. Sebelum menjadi burung yang dibudidayakan, burung puyuh dahulunya merupakan burung buruan. Yang mana akan selalu di buru serta di cari supaya dapat di ambil dagingnya untuk di masak.

Banyak masyarakat yang sangat gemar mengkonsumsi daging dari burung puyuh ini karena mempunyai cita rasa tersendiri, manis serta lezat. Hanya saja kemebaradaan dari burung puyuh sendiri menjadi kian langka sekarang karena seringnya di buru oleh berbagai lapisan masyarakat. Maka, usaha pertenakan atau sebuah upaya budidaya puyuh sangatlah menguntungkan, dimana Anda dapat melestarikan sekaligus memenuhi permintaan pasar. Sebuah peluang usaha yang menjanjikan bukan? Apakah Anda tertarik untuk memulai melakukan cara budidaya burung puyuh ini? Simak beberapa cara budidaya puyuh berikut, yang dikutip dari ilmubudidaya.com dan ilmuhewan.com :

Baca Juga :
1. Pemilihan Lokasi
Lokasi yang tepat dalam beternak burung puyuh mempunyai beberapa kriteria, antara lain :
  • Berjauhan dari keramaian serta pemukiman penduduk
  • Sirkulasi udara bersih harus diperhatikan supaya dapat memperkuat daya tahan tubuh puyuh terhadap penyakit
  • Lokasi serta kandang atau tempat untuk beternak puyuh sebaiknya mempunyai lokasi yang strategis mudah dijangkau oleh kendaraan supaya mempermudah proses distribusi.
2. Penyiapan Kandang
Penyiapan sarana kandang disini maksudnya menyiapakan kandang untuk tempat tinggal puyuh serta bagaimana memodifikasi kandang supaya burung puyuh tidak gampang stress serta produksi telur menjadi meningkat. Dalam sistem perkandangan yang perlu diperhatikan merupakan temperature yang ideal serta normal berkisar 20-25 derajat celcius. Adapun kandang yang biasanya digunakan untuk budidaya burung puyuh,antara lain :
  • Kandang untuk induk petelur, kandang ini digunakan untuk pembibitan. Ukuran, luas serta tinggi kandang ini semua sama serta kepadatannya pun boleh sama.
  • Kandang untuk anak puyuh dikhususkan untuk anak puyuh pada umur stater yakni umur anakan puyuh 1 hari hingga 2-3 mingguan. Kandang ini sangat berguna bagi anakan puyuh untuk menjaga tubuh puyuh tersebut tetap hangat sehingga tidak rentan terhadap penyakit serta infeksi berbagai virus.
  • Kandang untuk puyuh grower (usia 3-6 mingguan) serta layer (usia lebih dari 6 minggu) serta bentuk ukuran kandang sama dengan untuk induk petelur,serta alas kandang umumnya terbuat dari kawat ram.
3. Penyiapan Bibit
Dalam penyiapan bibit puyuh yang unggul harus memperhatikan dulu tujuan dalam pemeliharaan puyuh tersebut. Ada tiga tujuan dalam memelihara burung puyuh, pertama untuk produksi telur konsumsi maka dibutuhkan bubut ketam betina yang sehat, bebas dari penyakit. Kedua untuk produksi daging puyuh maka harus dipilih bibit puyuh jantan serta betina petelur yang unggul. Ketiga untuk tujuan pembibitan. Untuk hal ini pilihlah bibit puyuh betina yang baik produksi telurnya, serta puyuh jantan yang siap membuahi puyuh betina supaya menjamin hasil telur tetas yang baik serta berkualitas tinggi.

4. Pemeliharaan
Dalam pemeliharaan burung puyuh ada beberapa point yang harus diperhatikan, antara lain :
  • Pemberian pakan (makan) serta minum, pemberian pakan pada burung puyuh dapat berupa bentuk pallet, remah-remah serta tepung. Pada puyuh anakan sebaiknya diberi pakan 2 kali dalam sehari, yaitu pagi serta sore. Sedangkan untuk puyuh remaja/dewasa sebaiknya diberikan satu kali dalam sehari yaitu pada pagi hari
  • Sanitasi serta pencegahan, untuk mencegah timbulnya penyakit ternak pada burung puyuh, sebaiknya sanitasi lingkungan kandang harus dijaga dengan baik serta supaya tidak menyebabkan penyakit yang tidak di inginkan.
  • Penerangan kandang serta sirkulasi kandang dalam pemeliharaan burung puyuh maka yang harus diperhatikan merupakan memperhatikan ketersediaan cahaya matahari yang cukup supaya puyuh mendapat vitamin D yang cukup serta alami dari sinar matahari tersebut.
5. Panen & Pasca Panen
Beternak puyuh petelur hasil utamanya yaitu telur yang kaya akan nutrisi berupa protein yang yang tinggi. Bahkan telurnya dapat dipanen setiap hari sesuai dengan jumpah puyuh yang dibudidaya. Tidak hanya menghasilkan telur, tetapi juga menghasilkan daging afkiran. Sedangkan untuk pasca panen, kita dapat melakukan tindakan seperti pembersihan kandang, pengerukan serta pendistribusian telur ke pasar-pasar tradisional atau rumah-rumah makan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama