Berbuah Lebat, Ini 5 Cara Baru Budidaya Kakao Untuk Pemula



Kakao bisa tumbuh sampai ketinggian sekitar 10 meter. Buah kakao sendiri tumbuh dari bunga yang sudah diserbuki, buah kakao berbentuk bulat dan memanjang. Warna buah kakao yang masih muda warnanya hijau sampai ungu kalau telah masak kulit buahnya berwarna kuning. Dalam buah ada biji yang terangkai pada plasentanya, biji tersebutlah yang berbalut salut ari lunak berwarna putih. Indonesia sendiri kini menempati peringkat ke 3, sebagai negara penghasil kako terbesar sesudah Pantai Gading serta Ghana. Kini banyak juga para petani indonesia yang mengerjakan budidaya tanaman kakao ini, berikut ialah beberapa cara budidaya tanaman kakao dengan mudah.

1. Persiapan Lahan

Bersihkan dahulu lahan dari rumput liar serta gulma. Berikutnya buatlah lubang tanam sesuai jarak yang Anda kehendaki, namun usahakan kira-kira 60×60 cm antar tanaman. Selanjutnya berikan pupuk kompos guna pemupukan dasarnya. Jangan lupa untuk menanami tanaman pelindung disekitar lahan seperti misalnya lamtoro, Gleresidae, serta Albazia setahun sebelum proses penanaman kakao. Sesudah memasuki tahun ketiga, jumlah tanaman pelindung bisa dikurangi jadi tiap 1 pohon pelindung untuk 3 pohon kakao.

2. Pembibitan

Pilih bibit dari biji kakao bagian tengah buah yang telah masak serta sehat. Pilih tanaman yang telah cukup umur. Bersihkan bibit dari daging buahnya memakai abu gosok. Sesudah itu segera kecambahkan biji kakao di dalam karung goni serta di letakkan di dalam ruangan. Kerjakan penyiraman 3 kali sehari. Jangan lupa juga menyiapkan polybag ukuran 30×20 cm dengan ketebalan 0,8 cm yang telah dimasukkan media tanam dari campuran tanah dengan pupuk kandang berkomposisi 1:1.

Tambahkan juga 1 gram pupuk TSP/SP-36 ke dalam plastik polybag. Selanjutnya bibit ditanam di dalam polybag sesudah 2–3 hari dengan perkecambahan lebih dari 50%. Atur jarak antar polybag 20×20 cm lebar barisan 100 cm. Kerjakan penyiraman 1–2 kali sehari serta penyiangan gulma di sekitar area pembibitan. Berikan juga pupuk NPK (2:1:2) dengan dosis pada usia (1 bln = 1 gr/bibit), (2 bln = 2 gr/bibit), (3 bln = 3 gr/bibit), serta (4 bln = 4 gr/bibit), pemupukan secara ditugal.

3. Penanaman

Bibit yang sudah siap tanam selanjutnya ditanam pada lahan tanam yang telah disiapkan. Berikan ajir dari bambu dengan ketinggian sekitar 80–100 cm. Penanaman dikerjakan pada lubang tanam 60x60x60 cm di akhir musim hujan. Berikan juga pupuk kandang serta pupuk TSP 1-5 gram tiap lubang tanam. Bibit yang ditanam di lubang ialah bibit yang telah berusia 4–6 bulan. Penanaman dikerjakan ketika musim hujan tiba.

4. Pemeliharaan

Perawatan yang dapat dikerjakan ialah penyiraman tiap 2 kali sehari ketika pagi serta sore hari dengan dosis sekitar 2–5 liter/pohon. Bikin lubang pupuk disekitaran tanaman, masukkan pupuk kemudian tutup kembali. Pemupukan dikerjakan tiap 3 bulan sekali. Kerjakan pemangkasan untuk membentuk perkembangan vegetatif yang baik dari pertunasan. Pemangkasan bisa dikerjakan sesudah tanaman berusia 1 tahun. Kemudian, sesudah muncul cabang primer ataupun sampai menyisakan 3 cabang primer yang bagus serta simetris atau biasanya usia 2 tahun.

Berikutnya, pemangkasan pemeliharaan dengan menghilangkan tunas air pada batang pokok atau cabangnya supaya perkembangan vegetatifnya maksimal. Kemudian pemangkasan produksi dengan cara memangkas cabang-cabang supaya sinar matahari dapat masuk pada tiap sela-sela pohon. Terakhir ialah pemangkasan restorasi yang dipangkas ialah cabang-cabang yang rusak serta memelihara tunas air.

5. Pemanenan

Buah telah dapat dipetik sesudah usia 5,5 sampai 6 bulan dari berbunga. Ciri-ciri buahnya berwarna kuning/merah. Lebih baik pemetikan dikerjakan ketika pagi hari ketika sinar matahari tak begitu terik.


Source : www.faunadanflora.com - www.pertanianku.com

"Untuk Anda yang sedang membutuhkan plastik polybag berkualitas dengan harga yang terjangkau untuk budidaya lidah buaya, silahkan hubungi kami atau klik DISINI"

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama