Kepiting soka atau dalam bahasa Inggris disebut Soft Shell Grab adalah istilah kuliner untuk kepiting yang baru keluar dari cangkang lamanya, sehingga cangkang dari kepiting tersebut masih lembut. Lalu setelah terjadinya pelepasan cangkang kepiting yang keras tadi, kepiting soka dikeluarkan dari air dengan segera, hal ini bertujuan untuk mencegah pengerasan kembali cangkang kepiting tersebut.
Sehingga hampir seluruh bagian dari kepiting soka ini dapat dimakan, daripada kepiting jenis biasa yang harus dibuka cangkangnya terlebih dahulu sebelum memakan dagingnya. Hal ini menjadikan kepiting soka menjadi primadona bagi para pecinta sea food. Berikut ini langkah-langkah budidaya kepiting soka yang bisa Anda tiru dan praktikkan.
1. Persiapan Lahan
Lokasi atau lahan yang paling ideal untuk mengembangkan usaha ini, yaitu pertambakan yang terletak di sekitar tanaman mangrove tumbuh. Umumnya, tanah tambak yang dipakai adalah lumpur berpasir. Sementara, kedalaman tambak hendaknya tidak kurang dari 80 sentimeter.
2. Pemilihan Benih
Anda harus memastikan bahwa bibit kepiting soka yang akan dipakai adalah bibit-bibit yang baik untuk dibudidayakan. Pembibitan bisa dilakukan dengan cara memilih bakal kepiting soka yang baik, yakni yang mempunyai berat sekitar 0,1—0,5 ons.
3. Cara Beternak
Beternak kepiting soka sebenarnya mudah, namun butuh keahlian khusus dan tangan-tangan terampil untuk melakukannya. Karena itu, Anda harus mengerti tentang teknik beternak kepiting soka sebelum mempraktikkannya.
Caranya, yaitu dengan melakukan proses yang disebut dengan pemotongan atau cutting, yakni memotong kaki-kaki dan capit-capit bakal kepiting soka dan lakukan dengan teknik yang benar. Proses tersebut dilakukan untuk merangsang bakal kepiting soka masuk ke tahap molting (tahap pelunakan cangkang).
Memelihara kepiting soka tidak dilakukan dengan cara menebar bakal-bakal kepiting secara sembarangan ke dalam tambak, tetapi dengan menempatkannya ke dalam keramba-keramba setelah proses cutting dilakukan. Setelah itu, benamkan ke dalam tambak.
Proses cutting hingga masa panen hanya akan berlangsung singkat, yakni sekitar 15 hari. Sebab, jika terlalu lama, maka cangkang yang telah memasuki tahap pelunakan bisa mengeras lagi.
Pada umumnya, pakan yang digunakan untuk pembesaran kepiting soka antara lain daging kerang, ikan rucah, atau pelet. Daging kerang dan ikan rucah yang setengah kering dicincang hancur dan diberikan secukupnya.
4. Perawatan dan Pemanenan
Perawatan yang harus Anda lakukan, yaitu menjaga sirkulasi air supaya teratur dan mengendalikan hama. Jika sirkulasi air tidak bagus, maka akan banyak kepiting yang mati.
Sementara, untuk mengendalikan hama, Anda bisa menebarkan obat-obatan antihama yang ramah lingkungan ke dalam air.
Ketika tiba masa panen tiba, angkat kepiting-kepiting soka, kemudian rendam di dalam air tawar selama 30 menit. Selanjutnya, hasil panen siap untuk didistribusikan.