Ubi kayu merupakan bahan makanan pokok ketiga setelah padi dan jagung. Disamping itu juga, ubi kayu menghasilkan gaplek dan tapioka, yang kedua-duanya merupakan bahan domestik dan eksport. Ubi kayu juga mempunyai nilai gizi yang berarti sebaga bahan pangan, disamping potensinya sebagai komoditi eksport. Indonesia menjadi negara ketiga penghasil ubi kayu seteleh Nigeria dan Brazil. Tentu saja hal itu menunjukkan bahwa ubi kayu telah dikenal dan di budidayakan luas di hampir seluruh wilayah negeri. Budidaya ubi kayu biasanya dilakukan pada lahan tanam yang luas. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasil panen yang berlimpah. Dalam sekali budidaya potensi hasil panen perhektarenya dapat mencapai puluhan ton. Berikut cara budidaya ubi kayu dari tanam hingga pasca panen, yang dikutip dari petanitop.com, industrialfarmcorp.com, ilmubudidaya.com :
Baca Juga :
- Pecinta Mangga Wajib Tahu, 6 Cara Budidaya Mangga Gedong Gincu Untuk Pemula
- 5 Cara Sederhana dan Praktis Budidaya Jintan Hitam (Habbatussauda) di Kebun
- Banyak Manfaat & Olahan Produk, Begini Cara Tepat Budidaya Kedelai Tanpa Ribet
- Insecnet Untuk Taman Depan Rumah Anda, Lebih Menarik dan Ramah Lingkungan
1. Persiapan Bibit
Bibit singkong adalah dengan batangnya, batang yang baik untuk bibit adalah batang yang berdiameter sekitar 2-3 cm. Potonglah batang yang akan dijadikan bibit dengan panjang berkisar antara 15 – 22 cm dengan menggunakan sabit steril, jangan memotong menggunakan gergaji.
2. Persiapan Lahan dan Penanaman
Gemburkan lahan yang akan ditanami terlebih dahulu dengan cara mencangkulnya dan biarkan tanahnya tetap disana (dibuat gudukan). Campurkan tanah humus/pupuk kandang secukupnya. Boleh dicampur sedikit sampah organik seperti dedaunan agar nantinya dapat menjadi kompos. Setelah tanah digemburkan, tancapkan batang/bibit tersebut ke tanah yang telah digemburkan, siram air bila perlu. Ingat, penanamannya tidak boleh terbalik mata tunasnya, mata tunasnya harus menghadap keatas. Tanam dengan jarak 100 cm x 100 cm. Ini adalah cara menanam singkong yang baik.
3. Perawatan & Pemeliharaan
Perawatan tanaman singkong memang cukup mudah, cukup bersihkan tanaman hama yang tumbuh dan mengganggu disekelilingnya. Lakukan penyiraman dengan teratur dan berikan pupuk yang cukup. Pemupukan bisa dilakukan 2 kali yaitu pada umur empat hari dengan pupuk NPK sebanyak 200 kg/ha, pemupukan yang kedua adalah setelah berumur 3 bulan dengan NPK dengan jumlag 300 kg/ha.
4. Masa Panen
Panen singkong dikerjakan pada akarnya. Pemanenan dilakukan setelah sekitar pohon singkong berumur 8 – 10 bulan. Untuk konsumsi sanda bisa memanennya sekitar 8 – 9 bulan tetapi untuk industri diambil tepungnya sebaiknya pemanenen sekitar umur 10 bulan. Cara memanennya adalah dengan memangkas batangnya terlebih dahulu dengan menyisakan 15 cm untuk pegangan mencabutnya.
5. Pasca Pemanenan
> Pengumpulan
Kumpulkan hasil-hasil panen ubi kayu tadi di tempat atau lokasi yang strategis, yaitu tempat yang aman dan mudah di jangkau oleh angkutan.
> Penyortiran
Pilih serta pisah-pisahkan ubi yang baik dari ubi yang memar ataupun rusak, dan berdasarkan ukuran ubi kayu.
> Pengemasan
Ubi kayu yang sudah di sortir lalu di kemas atau di packing dengan menggunakan waring sayur. Mengapa waring sayur? Sebab alat pengemasan ini memiliki rongga yang cukup lebar dan membuat sirkulasi udara lancar dan tidak membuat ubi kayu cepat busuk.
> Penyimpanan
Penyimpanan ubi kayu bisa dilakukan dengan menaruh kumpulan waring sayur yang berisi ubi kayu tadi, di dalam suatu ruangan atau gudang yang bersih dan tak jauh dari jangkauan angkutan, jadi ketika ingin diangkut dan diantar ke pasar atau lainnya bisa mudah.
Jadi untuk Anda yang merupakan petani ubi kayu dan sedang memasuki masa panen, Anda bisa menggunakan waring sayur untuk pengepakan ubi kayu dengan mudah dan praktis. Waring sayur juga bisa digunakan untuk pengemasan sayuran dan buah-buahan lainnya yang sudah di panen. Kalau Anda membutuhkan waring sayur berharga murah dan berkualitas bagus, segera hubungi kami DISINI atau info lengkap mengenai produk klik DISINI.